Maleakhi 2:10–3:12

Kasih Allah yang Memulihkan

22 Oktober 2022
Pdt. Timotius Fu

Jika seorang memiliki mobil yang rusak parah, baik body maupun mesinnya, ia punya dua pilihan: menjual dan mengganti dengan mobil baru atau memperbaiki. Seperti itulah kondisi umat Israel di hadapan Allah dalam bacaan hari ini. Meskipun tidak menemukan sedikit pun kebaikan dari umat Israel, Allah memilih untuk tetap mempertahankan Israel sebagai umat-Nya dan menolongnya menjalani pemulihan. Seberapa parah kerusakan Israel? Sangat parah! Tidak ada satu pun bagian yang benar, baik moral, hati, maupun perilaku. Mereka mengkhianati perjanjian dengan Allah melalui kawin campur dengan bangsa asing dan melakukan perceraian (2:10-16). Mereka menuduh Allah tidak berkuasa menghukum (2:17). Mereka mempraktikkan sihir, berzinah, bersumpah dusta, dan menindas orang tak berdaya (3:5). Secara turun temurun, mereka menyimpang dari ketetapan Allah (3:7). Mereka menipu Allah dalam persembahan persepuluhan dan persembahan khusus (3:8-9).

Terhadap bangsa yang rusak parah tersebut, Allah memilih untuk tetap mengasihi mereka. Allah bahkan berjanji untuk mengutus Malaikat Perjanjian guna memulihkan mereka, seperti api tukang pemurni logam dan sabun tukang penatu. Permurnian bangsa Israel akan dimulai dari kaum Lewi sebagai pemimpin rohani mereka (3:1-4). Setelah pemurnian, Allah berjanji untuk menerima persembahan korban mereka, menerima pertobatan mereka, dan membuka tingkap langit untuk mencurahkan berkat kepada mereka (3:4, 7, 10-12).

Kisah kasih Allah kepada bangsa Israel adalah miniatur dari kisah kasih Allah kepada dunia. Kejahatan bangsa Israel adalah simbol kondisi dunia yang rusak karena dosa. Malaikat Perjanjian adalah simbol Mesias, yakni Yesus Kristus, Sang Juruselamat dunia yang kedatangan-Nya didahului oleh seorang utusan yang mempersiapkan jalan, yakni Yohanes Pembaptis (3:1). Meskipun kita semua sudah rusak oleh dosa, Allah tetap mengasihi kita. Melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, Sang Malaikat Perjanjian, Allah telah memulihkan kita dan membuat kita menjadi ciptaan baru. Oleh karena itu, kita tidak lagi memakai tubuh ini sebagai alat untuk berbuat dosa. Kita mempersembahkan tubuh ini untuk memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi sesama. Kita memakai waktu dan tenaga kita untuk mewartakan kasih Allah kepada seluruh dunia, mulai dari orang-orang yang terdekat dengan kita. Sudahkah Anda dipulihkan oleh Allah? Sudahkah Anda hidup bagi Allah?

Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design